Tampilkan postingan dengan label Mahasiswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mahasiswa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juli 2025

Ketua Kopri PMII Unimal: “Perempuan Berdaya Hari Ini Adalah Pondasi Kuat Bagi Bangsa di Masa Depan”

 



LTN, Lhokseumawe, 9 Juli 2025 — Ketua Korps PMII Puteri (KOPRI) Komisariat Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Sahabat Fauziana, menegaskan pentingnya posisi perempuan sebagai aktor perubahan dalam menentukan masa depan bangsa. Dalam berbagai kesempatan, Fauziana selalu menekankan bahwa perempuan tidak hanya layak duduk di barisan pendukung, melainkan harus berada di garda terdepan proses pembangunan sosial, pendidikan, hingga transformasi digital.


Menurut Fauziana, sejarah telah menunjukkan bahwa kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas kaum perempuannya. “Kalau kita ingin melihat bagaimana masa depan sebuah bangsa, maka lihatlah bagaimana kondisi dan peran perempuannya hari ini,” tegas Fauziana.


“Percayalah, ketika perempuan bangkit dan berdaya, maka sesungguhnya kita sedang menyiapkan pondasi bangsa yang kokoh untuk masa depan,” . Baginya, perempuan bukan sekadar pelengkap dalam pembangunan, tetapi justru menjadi pusat transformasi nilai-nilai luhur di tengah keluarga dan masyarakat.


Di bawah kepemimpinannya, KOPRI PMII UNIMAL terus mendorong penguatan kapasitas kader perempuan, baik dalam aspek intelektual, sosial, maupun literasi digital. Program-program seperti pelatihan kepemimpinan perempuan, diskusi isu gender, hingga kampanye literasi digital telah dijalankan sebagai upaya mempersiapkan kader perempuan yang siap berkontribusi lebih luas bagi masyarakat.


“Perempuan adalah madrasah pertama bagi generasi penerus. Jika perempuan cerdas, kritis, dan berdaya, maka kita telah menanamkan benih peradaban yang baik. Ini yang akan memengaruhi arah bangsa di masa depan,” ujar Fauziana.

Ia juga mengingatkan pentingnya ruang aman dan dukungan bagi perempuan untuk berkembang. 

Baca juga |Pendidikan di Aceh Masih Perlu Perjuangan Serius

                      Seminar Kepemudaan Lintas Organisasi Univrsitas Malikussaleh: Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin Masa Depan

Tantangan seperti stereotip gender, kekerasan verbal maupun digital, hingga rendahnya kepercayaan pada kemampuan perempuan masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Oleh karena itu, Fauziana berharap gerakan perempuan, khususnya melalui KOPRI PMII UNIMAL, dapat menjadi lokomotif perubahan pola pikir masyarakat agar lebih progresif dan adil gender.


Sahabat Fauziana menutup pernyataannya dengan pesan kuat, “Jangan pernah meremehkan dampak satu langkah kecil yang dilakukan perempuan hari ini. Dari langkah-langkah itulah akan lahir perubahan besar yang bisa mengguncang masa depan bangsa.”


Kehadiran KOPRI PMII UNIMAL dengan berbagai program pemberdayaannya diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi internal kader, tetapi juga mampu menginspirasi organisasi lain untuk semakin memperkuat peran perempuan dalam setiap lini pembangunan bangsa.





Klik Formulir pendaftaran anggota Wartawan Media LTN


Klik Pendaftaran MAPABA PMII RAYA




Selasa, 08 Juli 2025

Pendidikan di Aceh Masih Perlu Perjuangan Serius

 

Teguh Ardiansyah, Ketua PK PMIII USM


LTN, Opini|Pendidikan di provinsi Aceh telah menunjukkan kemajuan dalam hal akses pendidikan dasar dan capaian rapor SPM. Namun, tantangan mutu, kesinambungan jenjang, ketimpangan daerah, serta hambatan sosial-ekonomi masih besar. Masih dibutuhkan perjuangan serius dan terarah – tidak hanya membangun sarana, tapi juga peningkatan kualitas guru, regulasi akses dan dukungan bagi anak-anak, serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan.


Pendidikan di Aceh saat ini masih menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan perhatian serius. Meskipun beberapa kebijakan seperti program beasiswa “Aceh Carong” dan peningkatan anggaran pendidikan telah dijalankan, namun kenyataan di lapangan belum sepenuhnya mencerminkan kemajuan yang merata.


Masih banyak sekolah di pelosok Aceh yang kekurangan fasilitas, guru yang belum memenuhi kualifikasi, dan anak-anak yang kesulitan mengakses pendidikan karena faktor ekonomi atau geografis. Ketimpangan antara daerah kota dan desa begitu jelas, menciptakan jurang kualitas yang cukup tajam.


Selain itu, nilai-nilai budaya dan agama yang kuat di Aceh sebenarnya bisa menjadi fondasi pendidikan yang unggul dan berkarakter. Namun, hal ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam pengembangan kurikulum lokal yang kontekstual dan relevan.


Pendidikan di Aceh harus bergerak maju, bukan hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga dari segi kualitas guru, literasi digital, dan penguatan karakter siswa. Perlu sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa pendidikan benar-benar menjadi jalan perubahan dan kemajuan Aceh.







Klik Pendaftaran MAPABA PMII RAYA


Klik Formulir pendaftaran anggota Wartawan Media LTN 








Senin, 07 Juli 2025

Lepas 1.695 Mahasiswa KKN Unimed, Bupati Deli Serdang : Implementasikan Kecerdasan Intelektual di Tengah Masyarakat

 



LTN, Deli Serdang | Kecerdasan intelektual tidak cukup untuk menjadikan seseorang menjadi berhasil ditengah-tengah masyarakat. Di tengah kompetisi yang begitu ketat, kecerdasan intelektual yang telah didapatkan di bangku kuliah harus mampu diimplementasikan secara nyata.


Pesan ini disampaikan Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan ketika melepas 1.695 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) di Alun-Alun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Kecamatan Lubuk Pakam, Senin (07/07/2025).


Sebanyak 1.695 Mahasiswa Unimed yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan disebar ke 80 Desa di 19 Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, selama 40 hari ke depan.


“Tunjukkan bahwa Anda betul-betul seorang Mahasiswa yang layak untuk bisa berhasil ke depannya ditengah masyarakat. Tunjukkan bahwa Anda memang berasal dari almamater yang baik, yaitu Unimed,” tegas Bupati.


Jika para Mahasiswa mendapat masalah saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), Bupati memastikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Kecamatan atau Desa setemapt akan siap mendampingi.


Setelah melaksanakan KKN dan Tamat Kuliah, pesan Bupati lagi, para Mahasiswa harus sisp berkompetisi dalam menentukan nasib sendiri, menjadi pribadi masing-masing ditengah-tengah masyarakat.


“Saya yakin, setelah Wisuda, Anda akan lebih mudah beradaptasi dan berkompetisi ditengah-tengah masyarakat. Hidup ini keras. Jauh lebih dari keras dari sengatan matahari yang Anda terima saat ini. Tidak sedikit tamatan Kuliah yang masih menganggur dan orang yang tidak berhasil mengatasinya, menurut saya adalah orang yang punya gelar tapi tak mampu mengimplementasikan gelarnya itu,” pungkas Bupati.


Bupati berharap, para Mahasiswa Unimed yang melaksanakan KKN bisa membuat karya yang bisa diingat masyarakat. Misalnya, melakukan verifikasi warga miskin dan melaporkannya kepada Pemerintahan Desa atau Kecamatan, sehingga bisa warga miskin tersebut mendapat bantuan dari Pemerintah, atau membantu penanganan stunting, dan kegiatan lain yang berdampak langsung dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.


Rektor Unimed, Prof. Dr. Ir. Baharuddin, ST., MPd diwakili Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Lasker P Sinaga, S.Si., M.Si mengemukakan, KKN merupakan mata kuliah wajib di Unimed dan juga melakukan program pengabdian Mahasiswa kepada masyarakat.

Klik juga| https://forms.gle/nZ4UAqiUNUrwAwoXA


Tujuannya adalah untuk menerapkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat untuk meningkatkan potensi masyarakat serta mendapatkan pembelajaran.


KKN menjadi kesempatan besar bagi mahasiswa untuk bisa mengimplementasikan Ilmu Akademik yang didapatkan di perkuliahan.


“Karena ilmu pengetahuan tanpa implementasi itu hanya terpendam dalam pikiran dan nama saja. Artinya, tidak bermanfaat. Dengan adanya KKN ini mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat dan bisa berguna dalam masyarakat,” utaranya.


Turut serta pada pelepasan mahasiswa KKN Unimed tersebut, para Pejabat Pemkab Deli Serdang, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Keguruan (FIK) Unimed, Silvia Mariah Handayani, SPd., MPd., PhD, dan lainnya.

Tolak Penambahan 4 Batalyon di Aceh, Mahasiswa UIN Ar-Raniry: “Ini Melanggar MoU Helsinki”

 


LTN, Banda Aceh, 7 Juli 2025 | Rencana pemerintah menambah empat batalyon militer baru di Provinsi Aceh menuai penolakan keras dari kalangan mahasiswa. Salah satu suara kritis datang dari Fauzul Kabir, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, yang menyebut langkah tersebut bertentangan dengan semangat perdamaian dan MoU Helsinki yang telah menjadi dasar rekonsiliasi antara Aceh dan Republik Indonesia.



Menurut Fauzul, penambahan pasukan militer tidak relevan dengan kondisi keamanan Aceh saat ini. “Situasi keamanan di Aceh saat ini dapat dikatakan terkendali. Tidak ada eskalasi konflik yang memerlukan penambahan pasukan bersenjata. Penempatan empat batalyon baru justru berpotensi menciptakan ketegangan baru yang membahayakan proses damai yang telah berlangsung hampir dua dekade,” tegasnya.



Ia menyatakan bahwa rakyat Aceh lebih membutuhkan kehadiran negara dalam bentuk pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar, seperti akses pendidikan, layanan kesehatan, dan lapangan kerja. Bukan dalam bentuk peningkatan kekuatan militer yang bisa menimbulkan trauma baru bagi masyarakat yang pernah mengalami konflik bersenjata.


“Penambahan 4 batalyon bukan solusi untuk masalah Aceh. Kami butuh pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat, bukan penambahan kekuatan militer yang bisa memicu ketidakpercayaan dan ketegangan di masyarakat,” ujarnya.



Fauzul juga menyinggung bahwa penambahan batalyon tersebut secara jelas bertentangan dengan butir 4.7 dalam perjanjian MoU Helsinki yang ditandatangani antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2005 di Helsinki, Finlandia. Dalam butir tersebut disebutkan bahwa jumlah tentara organik yang diizinkan berada di Aceh setelah proses relokasi adalah sebanyak 14.700 personel.



Rencana pembentukan batalyon militer yang tersebar di beberapa wilayah seperti Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil, menurutnya, telah melampaui batas jumlah personel yang disepakati dan bisa mengganggu stabilitas sosial-politik di wilayah yang sedang membangun perdamaian secara berkelanjutan.


Selain itu, keputusan penambahan batalyon ini dinilai melanggar semangat Otonomi Khusus Aceh, yang seharusnya memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk mengatur kebijakan strategis, termasuk soal keamanan, dengan memperhatikan konteks lokal.



“Pemerintah pusat seharusnya lebih fokus pada pemenuhan hak-hak dasar rakyat Aceh daripada memperbesar kekuatan militer yang bisa memicu trauma masa lalu. Ini bukan hanya masalah teknis, tapi menyangkut kepercayaan publik terhadap pemerintah,” tambah Fauzul.


Fauzul menegaskan bahwa kalangan mahasiswa dan pemuda Aceh akan terus bersuara menolak kebijakan ini demi menjaga perdamaian yang telah diperjuangkan dengan susah payah. Ia meminta Pemerintah Aceh dan DPR Aceh untuk bersikap tegas dan tidak diam melihat rencana pusat yang dianggap inkonstitusional dan tidak berpihak pada rakyat.

___________________________________________








Minggu, 06 Juli 2025

Bintang Sekorong Buka Perpustakaan di SIRAMA FEST

 


LTN,Langsa, 6 Juni 2025 – Kegiatan penguatan literasi di Kota Langsa semakin meningkat dengan dibukanya perpustakaan di Edukasi Kopi Langsa.


 Perpustakaan ini dibuka oleh Bintang Sekorong Muda dalam rangka pelaksanaan kegiatan SIRAMA FEST 5. Ketua Perpustakaan, Iqbal Fachrul Razzy, menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjangkau pembaca usia dini dan meningkatkan kemudahan dalam mengakses buku. 

“Kami berharap dengan adanya perpustakaan ini, anak-anak dapat lebih mudah mendapatkan akses ke buku dan menumbuhkan minat baca mereka,” ungkap Iqbal.

Mahlianurrahman, Ketua Bintang Sekorong, juga menambahkan bahwa gerakan perpustakaan ini dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap buku. 

“Kami percaya bahwa dengan memperkenalkan buku kepada anak usia dapat menjadikan mereka lebih mencintai buku dan menjadikan buku bagian penting dalam kehidupan mereka,” ujarnya.

Baca juga|Distribusi Bantuan Sekolah Untuk Anak Kurang Mampu

Pembukaan perpustakaan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan literasi di kalangan generasi muda dan menciptakan budaya membaca yang lebih baik di masyarakat. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar, yang antusias menyambut keberadaan perpustakaan di warung kopi tersebut.

_______________________________________






Distribusi Bantuan Sekolah Untuk Anak Kurang Mampu

 


LTN, Aceh Besar | Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, komunitas sosial Ayo Kita Berbagi menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah kepada anak-anak yatim dan dari keluarga prasejahtera di dua lokasi berbeda, Sabtu, 5 Juli 2025.


Sebanyak 123 paket bantuan berisi buku tulis, pulpen, dan penggaris disalurkan ke SD Negeri 8 Jantho di Gampong Suka Tani, Kecamatan Kota Jantho, serta ke Dayah Al Khairiyah Al-Aziziyah (Dayah Aza) di Gampong Lam Leupung, Kecamatan Kuta Cot Glie.


Koordinator kegiatan, Riza Syahputra, mengatakan bahwa pemilihan lokasi didasarkan pada data dan observasi yang menunjukkan banyaknya anak-anak dari keluarga kurang mampu dan yatim piatu yang membutuhkan perhatian lebih.


“Kami ingin memberikan semangat kepada anak-anak ini menjelang tahun ajaran baru. Bantuan sederhana ini diharapkan bisa menjadi dorongan agar mereka semakin semangat belajar,” kata Riza.


Ia juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, mulai dari teman-teman kantor, komunitas, hingga warga yang ikut berdonasi. “Bantuan ini bukan soal besar kecilnya, tapi niat dan dampak yang bisa dirasakan langsung oleh penerima,” tambahnya.


Aksi sosial tersebut turut dihadiri Direktur Center for Community Development and Education (CCDE), Tabrani Yunis, serta Komisioner Panwaslih Aceh, Maitanur.


Ayo Kita Berbagi adalah komunitas independen yang diinisiasi oleh individu dari beragam latar belakang, aktif dalam kegiatan sosial dan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di wilayah Banda Aceh dan sekitarnya.

_______________________________________________










Jumat, 04 Juli 2025

Bupati Labuhan Batu Tolak mobil Dinas Senilai 2,3 milyar : Ketua KAMMI Labuhan Batu Raya berikan Apresiasi

          Elza Nazriansyah Ritonga, S.Pd
               Ketua Umum KAMMI Labuan Batu Raya


LTN, Labuhan Batu |Heboh bupati Labuhan batu tuai berbagai apresiasi dari berbagai kalangan lapisan masyarakat, Tokoh dan organisasi Mahasiswa Nasional berikan pujian kepada bupati Labuhan batu Hj. Maya Hasmita (Jumat, 04/7/2025). Rantauprapat


Hal yang jarang ditemui pada pemimpin daerah yang lainnya, Bupati Labuhan batu ibu dr Hj.Maya Hasmita, Spog,. MKM. menolak untuk dibelikan mobil dinas baru dengan harga fantastik di periode kepemimpinannya


Dilangsir dari berbagai sumber harga mobil dinas bupati tersebut cukup fantastik senilai  Rp. 2.3 Miliar Alih-alih Bupati Labuhan batu menerima Malah iya menyatakan anggaran tersebut lebih baik di gunakan untuk kepentingan masyarakat ketimbang untuk pribadi nya. 


Ketua KAMMI Labuhan batu Raya Elza Nazriansyah Ritonga mengapresiasi serta Berikan pujian positif dengan ibu Bupati Labuhan batu  ini ia menilai bahwa ini sejarah di kabupaten Labuhan batu Sebagai bentuk komitmen nyata mengutamakan Kepentingan masyarakat. 


"Bupati dr Hj. Maya Hasmita Sp.OG M.KM dan Wakil Bupati H. Jamri ST, justru menolaknya. Keduanya meminta, anggaran itu sebaiknya dialihkan untuk program yang dapat menyentuh kepentingan masyarakat luas,”kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Labuhan batu, Salman Alfarisi Rambe S.Sos MM"


Lanjut, kepada media Elza Nazriansyah Ritonga mengatakan bahwa hal ini adalah sesuatu yang jarang di temui oleh kepala daerah lainnya. Tapi hari ini Bupati Labuhan batu dr Hj.Maya Hasmita, Spog,. MKM. Menunjukkan bahwa ada yang lebih penting buat masyarakat Labuhan batu dari pada mengganti mobil dinas di periode kepemimpinannya.


"Menurut saya, apa yang dilakukan ibu Bupati Labuhan batu dr.Hj.Maya Hasmita, Spog,. MKM. Saat ini adalah suatu  hal yang sangat tepat. Karena beliau menunjukkan bahwa kepentingan untuk masyarakat Labuhan batu lebih utama dari pada kepentingan pribadi beliau" ujarnya, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp Kamis, (03/07/2025) sekira pukul pukul 19.18 Wib.


Elza Nazriansyah Ritonga sangat berterimakasih kepada ibu bupati dr.Hj.Maya Hasmita, Spog,. MKM. Yang telah menunjukkan bukti cintanya kepada masyarakat kabupaten Labuhan batu dengan mengalihkan anggaran untuk pembelian mobil dinasnya semasa jabatannya 5 tahun kedepan untuk kepentingan pengangkutan sampah di kabupaten Labuhan batu.


Saya menyakini dengan tindakan luar biasa beliau seperti ini, akan membawa dampak yang sangat besar untuk kabupaten Labuhan batu pada masa periode kepemimpinan ibu bupati Labuhan batu, sehingga kabupaten Labuhan batu ini dapat mencapai kabupaten yang cerdas dan bersinar" tutupnya


Penulis : (JH)

Mahasiswi Bidikmisi Berprestasi, Nurul Hikmah Raih Cum Laude di Yudisium Gelombang II FTK UIN Ar-Raniry

 



LTN, Banda Aceh, 4 Juli 2025 | Nurul Hikmah, seorang mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih predikat cum laude pada kegiatan Yudisium Gelombang Kedua Tahun 2025 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Nurul lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77, menjadi bukti nyata dedikasi dan kegigihannya selama menempuh pendidikan.


Keberhasilan Nurul Hikmah ini semakin istimewa mengingat ia bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Nurul merupakan Demisioner Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika (HMPS-PFS).


 Selain itu, ia juga seorang anggota aktif Resimen Mahasiswa (Menwa) Batalyon 102 Rencong Sakti UIN Ar-Raniry Banda Aceh, menunjukkan kemampuannya menyeimbangkan antara tanggung jawab akademik dan kepemimpinan.


"Prestasi Nurul Hikmah adalah inspirasi bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa Bidikmisi lainnya," ujar Dr. Eng. Nur Aida, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry.


 "Nurul membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras, keterbatasan tidak akan menghalangi pencapaian tertinggi, baik di bidang akademik maupun organisasi."

Baca juga|Membanggakan! Qiara Aqsa, Anak Deli Serdang Berkiprah di Ajang Internasional Anyang Art Center Gyeonggi-do Korea Selatan

Nurul Hikmah sendiri menyampaikan rasa syukurnya."Saya mengucapkan terima kasih dan bangga sekali dengan almamater Prodi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry yang telah memberikan begitu banyak ilmu, dukungan, dan kesempatan hingga saya bisa meraih pencapaian ini."


Keberhasilan Nurul Hikmah menjadi cerminan dari komitmen UIN Ar-Raniry, khususnya Prodi Pendidikan Fisika, dalam mendukung penuh mahasiswa berpotensi dari berbagai latar belakang. 


Ini juga menunjukkan bahwa beasiswa Bidikmisi telah berperan krusial dalam membuka kesempatan bagi generasi muda untuk mengejar impian pendidikan mereka.

Kamis, 03 Juli 2025

Kekurangan guru akibat pensiun massal di Aceh

Rosmaini
Mahasiswi Universitas Serambi Mekkah



LTN, Opini |Kekurangan guru akibat pensiun massal di Aceh menjadi masalah yang patut mendapat perhatian serius.


 Fenomena ini tidak hanya mengurangi jumlah tenaga pendidik yang tersedia, tetapi juga berdampak langsung terhadap kualitas pendidikan, terutama di sekolah-sekolah negeri dan wilayah terpencil. 


Ketika banyak guru pensiun dalam waktu yang bersamaan tanpa diimbangi dengan rekrutmen tenaga pengajar baru yang memadai, beban kerja guru yang tersisa akan meningkat. 


Hal ini dapat memengaruhi efektivitas pengajaran, memperbesar peluang terjadinya pembelajaran yang tidak optimal, dan bahkan meningkatkan angka putus sekolah.

Baca juga|Pelatihan Bahasa Isyarat di UIN Sultanah Nahrasiyah: Membangun Empati dan Literasi Komunikasi Inklusif

Situasi ini juga menunjukkan lemahnya perencanaan tenaga kerja di sektor pendidikan.


 Seharusnya data pensiun sudah bisa diprediksi jauh hari sehingga pemerintah daerah dapat menyiapkan langkah-langkah antisipatif, seperti membuka formasi PPPK atau CPNS sesuai kebutuhan riil di lapangan. 


Namun, yang terjadi sering kali adalah keterlambatan kebijakan, birokrasi yang berbelit, dan kurangnya alokasi anggaran untuk pengangkatan guru baru.

Baca juga|Kolaborasi Tujuh Perguruan Tinggi, ABDIKAMI Berikan Penyuluhan Kepada Kader PKK di Kecamatan Peusangan

Selain itu, distribusi guru yang tidak merata memperparah masalah ini.


 Daerah-daerah pedalaman atau pulau-pulau kecil di Aceh lebih merasakan dampaknya karena sejak awal sudah kekurangan guru, dan ketika terjadi pensiun massal, kekosongan semakin sulit diatasi.


 Jika tidak segera direspon, situasi ini dapat memperlebar kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.


Kekurangan guru sebenarnya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pendidikan, misalnya dengan menata ulang rekrutmen, meningkatkan kualitas pelatihan guru baru, dan memanfaatkan teknologi pendidikan.


 Namun, semua itu memerlukan komitmen politik dan keberpihakan anggaran yang nyata dari pemerintah.


 Tanpa langkah cepat dan strategis, dampak kekurangan guru ini akan terus bergulir dan membawa konsekuensi jangka panjang bagi generasi muda Aceh.


Oleh: Rosmaini, Mahasiswi Universitas Serambi Mekkah

Selasa, 17 Juni 2025

Kembalinya Empat Pulau Adalah Hasil Dari Kemenangan, Kolaborasi dan Do'a Bersama Oleh Rakyat Aceh


 

LTN, BANDA ACEH | Ketua Bidang Kaderisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII)Uin Ar Raniry Banda Aceh, Sahabat Muhammad Afif Irvandi El Tahiry, menanggapi perihal sengketa kepemilikan empat pulau di wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang saat ini secara administrasi tercatat masuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sahabat Muhammad Afif memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap respons cepat dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yang langsung mengambil alih penyelesaian tentang masalah tersebut. "Yang pertama harus kita apresiasi ialah gerak cepat dari Bapak Presiden Prabowo Subianto yang dengan sigap mengambil keputusan untuk menyelesaikan polemik ini. 


Alhamdulillah bersyukur kepada Allah Ta'ala ini adalah kemenangan,kolaborasi dan do'a bersama Oleh Rakyat Aceh. Ini harus kita rayakan dengan cara kita selalu mengingat dan melaksanakan perintah Allah Ta'ala karena jika bukan Allah Ta'ala, maka semua tidak akan bisa terjadi atas izin yang dikehendaki nya. Semoga dengan kebaikan dan kembali nya Empat Pulau ini menjadi contoh untuk kedepan nya dengan melakukan satu hal secara bersama-sama, in syaa allah Ta'ala akan mudah dan cepat selesai dalam masalah apapun. Ujar Sahabat Muhammad Afif Irvandi El Tahiry yang akrab disapa dengan Abon dalam keterangan seyelah pengumuman resmi dari Pihak Istana Negara, Selasa (17/6/2025).


Gubernur Aceh Muzakkir Manaf dalam pernyataannya dari Istana menyampaikan bahwa masalah empat pulau sudah selesai. “Ini sudah clear, tidak ada masalah lagi, berdasarkan keputusan Pak Presiden. Terima kasih Pak Presiden Prabowo, Pak Mendagri, Pak Dasco, Mensesneg dan terima kasih buat semuanya,” kata Mualem.


Surat Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh Gubernur Aceh dan Gubernur Sumatera Utara, tentang status kepemilikan 4 pulau.


Gubernur Sumut Bobby Nasution juga menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan. “Hari ini kami menandatangani kesepakatan soal pulau ini. Aceh adalah wilayah bertetangga dengan Sumut. Jangan mudah kita terhasut. Terima kasih atas dukungan Bapak Presiden,” ujar Bobby.


Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, menegaskan bahwa secara administratif, keempat pulau yang selama ini menjadi polemik berada dalam wilayah Provinsi Aceh.


"Secara administratif, berdasarkan dokumen yang dimiliki oleh pemerintah, adalah masuk ke wilayah administratif Provinsi Aceh," tegas Prasetyo. Ia menyebut hal itu berdasarkan dokumen resmi dari Pemerintah Provinsi Aceh, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Dalam Negeri.


Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa keputusan ini diharapkan menjadi jalan tengah untuk menyudahi kegaduhan yang terjadi di tengah masyarakat. “Kami mewakili pemerintah berharap keputusan ini menjadi jalan keluar yang baik untuk kita semuanya,” ucapnya.


Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo secara langsung meminta agar pihaknya bersama Kemendagri meluruskan informasi keliru terkait isu bahwa ada provinsi yang mencoba memasukkan pulau itu secara sepihak. “Tidak benar jika ada satu pemerintah provinsi yang ingin, dalam tanda kutip, memasukkan keempat pulau ini ke dalam wilayah administratifnya,” tegas Prasety

Polres Bitung Mengikuti Zoom Ketahanan Pangan dan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III

LTN ,BITUNG | Polres Bitung mengikuti kegiatan Zoom Ketahanan Pangan dan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III yang dipimpin oleh Ketua Kom...