Banda Aceh pasti banyak tempat menarik yang bisa disinggahi. Kota yang berumur hampir satu milenium ini juga memiliki banyak wisata sejarah, budaya, ziarah dan pantai. Beberapa diantaranya menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Benteng Kuta Kaphee Salah satunya di Kecamatan Syiah Kuala yang menyajikan landskap khas pesisir dengan muara sungai, mangrove, dan aktivitas nelayan. Pantai di sini persis menghadap ke Sabang, Pulau Weh.
Alue Naga juga sarat akan sejarah masa penjajahan. Tepat di jalan menuju ke sana, dulunya ada sebuah benteng tua. Namanya Benteng Kuta Kaphee yang dapat diartikan sebagai sebuah tempat pertahanan dari musuh atau penjajah.
![]() |
Pantai Aluenaga |
Kuta Kaphee merupakan situs peninggalan Belanda. Benteng ini kabarnya merupakan salah satu pusat pertahanan dan kekuatan penjajah untuk menaklukkan wilayah Kesultanan Aceh. Kini tidak banyak data tentang keberadaan benteng ini.
Kuta Kaphee yang memiliki nilai sejarah ini sengaja dihancurkan antara tahun 1989-1990 saat pembuatan proyek Krueng Aceh. Kini yang tersisa hanyalah monumen sebagai penanda bahwa di tempat ini dulunya pernah berdiri sebuah benteng.
Disini tempat terbunuh nya Jendral Pel, Jendral Pel sendiri salah satu jendral Sipil dan Militer Hindia Belanda di Aceh saat itu.
Meskipun pihak Belanda mengabaikan sejarah Jendral Pel meninggal karena pecah pembuluh darah sebab kelelahan melawan Aceh, Namun dari pihak Aceh meyakini Jenderal Pel terbunuh oleh pasukan Teungku Hasim Bangta Muda.
Dari pihak Belanda sengaja merekayasa kematian Jendral Pel sebagai bentuk harga diri mereka dari rakyat Aceh.
Dalam plakat situs tersebut tertera keterangan tentang keberadaan lokasi benteng tersebut. Hanya tapal itu saja yang bisa ditemui sekarang, sedang bangunan aslinya sudah hilang tak tersisa.
Saksi bisu itu sudah lama tenggelam, tenggelam bersama ratusan ribu senja di Alue Naga.
Baca juga: Sejarah Benteng Kuta Kaphee di Aluenaga
Benteng Kuta Kapee menjadi situ sejarah yang harus di jaga dengan bersama, terkadang banyak masyarakat maupun mahasiswa lalu lalu-lalang di pantai Alue naga tersebut. Tapi jarang yang tau akan sejarah situ benteng Kuta Kapee yang ada di Alue Naga, seakan benteng yang di bangun tanpa ada kisahnya.
Disinilah tempat terbunuhnya jendral Pel di tangan Teungku Hasim Bangta Muda akan tetapi para pihak Belanda tidak mengakui jendral Pel terbunuh oleh masyarakat Aceh, pihak Belanda membuat jendral Pel terbunuh karena pembuluh darahnya pecah saat melawan masyarakat Aceh padahal kenyataannya tidak seperti itu, pihak Belanda membuat ceritanya sendiri karena malu untuk mengakui bahwa jendral Pel di bunuh oleh tangan masyarakat Aceh.
Gimana menurut kawan - kawan seberapa jauh kalian tau tentang sejarah Benteng Kuta Kaphee yang ada di Alue Naga, jangan lupa tulis di kolom komentar.
-------------------------------------------------------------
Redaksi
PENERBIT:LantasTribun News
DEWAN REDAKSI: Syahrul Amin S.Sos
Alamat Redaksi
Jl. Kedai Runding Durian Kawan, Tanah Munggu,
Gampong Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur,
Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Kode Pos 32771
Telepon: 081367638550
Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Tulisan berupa Berita, Opini, Feature, Tajuk, Detik Peristiwa, Kritikan Pemerintah, Politik, Objek wisata, Sejarah, Kesejahteraan dan tulisan bebas lainnya.
Kirimkan ke Email: LantasTribunNews@gmail.com dengan menyertakan biodata diri.