Gerakan 1000 Lilin di Mapolda Sumut. Aksi ini dilakukan keluarga polisi dan simpatisan masyarakat yang tergabung untuk meminta Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri Listyo Sigit , dan juga Wishnu Hermawan Februanto atas hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun saat bertugas di Teluk Bintuni Papua Barat. (Mukhtarhabib) |
LTN, Medan | Gerakan 1000 Lilin di Mapolda Sumatera Utara, dilakukan keluarga polisi bersama masyarakat untuk meminta Kepolisian Republik Indonesia agar status Iptu Tomi Samuel Marbun jelas, yang kabarnya masih dipertanyakan. Medan, Rabu malam,(10/7/2025).
Terpantau wartawan, Gerakan 1000 Lilin ini digelar dengan aksi damai menghidupkan lilin dan bernyanyi, melampiaskan kesedihan mereka di depan Mapoldasu.
Melalui orasi mereka, putus komunikasi dengan keluarga pada tanggal 15 Desember 2024 pukul 22.00 WIT(Waktu Indonesia Timur) saat melakukan tugas khusus di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Melalui lampiran aksi mereka, kalau status Iptu Tomi Samuel Marbun ini belum ada kejelasan selama 7 bulan. Adapun 3 pernyataan diterima tentang keluarga mereka itu(Iptu Tomi) seperti:
1. Wakapolres Teluk Bintuni menyatakan bahwa korban hilang karena Longboat terbalik.
2. Kapolres Teluk Bintuni mengatakan korban terpeleset saat duduk di perahu.
3. Bripka Rolando menginformasikan korban berdiri di tengah sungai setinggi lutut, lalu tiba-tiba hanyut dan sempat melambaikan tangan sebelum tenggelam.
Menurut mereka, berbagai informasi yang saling bertentangan ini jadi dasar dugaan ketidakberesan proses operasi dan pelaporan hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.
"Niat tujuan kita adalah untuk mencari keadilan untuk Tomi Samuel Marbun yang hilang dalam tugas. Dan sampai 7 bulan ini tidak ada titik pasti apakah dia hilang karena suatu insiden kecelakaan, atau pun dia hilang karena dihilangkan," ujar Bismar.
"Kita dari keluarga ataupun dari simpatisan merasa kita harus mencari keadilan untuk kebaikan (seorang polisi) yang lulusan ini adalah kekecewaan besar masyarakat terhadap instansi kepolisian." kata Bismar.
Ketika dikonfirmasi Harian Realitas dan Realitasonline.id Ibu Elfrida boru Gultom selaku ibu kandung dari Iptu Tomi Samuel Marbun, berharap Kapolda Sumatera Utara Whisnu Hermawan Februanto untuk menyampaikan permintaan mereka.
Ibu dari Iptu Tomi ini juga memohon kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit untuk membentuk tim khusus dalam mencari keberadaan anaknya.
"Harapan saya yang ikut dalam Gerakan 1000 Lilin meminta Kapolda Sumatera Utara untuk menyampaikan apa yang terjadi dengan anak kami Samuel Marbun. Kami tujuan datan meminta keadilan bukan membuat keributan. Kami tujuan kami untuk meminta anak kami Tomi Samuel Marbun, di mana keberadaannya sejak Desember hingga sampai ini. Agar serius menanganinya, itulah permintaan kami," ujarnya.
Prestasi Iptu Tomi Sempat Memberantas Kembalinya KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua Elfrida boru Gultom menjelaskan kalau anaknya itu (Iptu Tomi) adalah seorang yang baik dan berprestasi.
"Prestasinya baik, yang kami tahu dan menerima penghargaan dari Kapolri waktu memberantas kembalinya KKB 3 orang di bulan Agustus (2024)." jelas Ibu Iptu Tomi.
Elfrida menjelaskan komunikasi dengan anaknya Iptu Tomi terakhir sejak tanggal 15 Desember 2024 dan putus kontak tanggal 18 Desember 2024.
"sama saya berhubungan (bertepatan) tanggal 15 mereka berangkat (tugas). Sebelum berangkat ke tempat lokasi dia (Tomi) meminta doa, karena anak saya setiap mau ke suatu tempat atau ke-mana pun dia minta dari ibunya, untuk mendoakan kiranya sehat-sehat sampai ditujuan dan kembali juga dalam keadaan sehat," ujar Elfrida.(Mukhtar Habib)
Klik Pendaftaran anggota Wartawan Media LTN
Klik Pendaftaran MAPABA PMII RAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar