Jumat, 27 Juni 2025

Mengenang Perjuangan Mat Sisir, Pahlawan Tak Dikenal dari Tanah Kluet

 



LTN, Aceh Selatan|Mat Sisir ialah seorang pemuda atau masyarakat biasa dari tanah Kluet Timur Lawe Sawah Kabupaten Aceh Selatan yang berjuang melawan penjajah dari  Aceh ini. 


Mat Sisir seorang pemuda pejuang sejati yang tidak pernah mengharapkan gelar atau kehormatan. Baginya, mengusir penjajah merupakan suatu kewajiban jika telah mengusik kehormatan bangsanya. 


Walaupun Mat Sisir tidak terkenal seperti pahlawan Aceh Selatan yang lainnya seperti Tengku Raja Angkasa, Teungku Cut Ali dan Panglimo Rajo Lelo.  Dikarenakan beliau berjuang dengan sendirinya dalam menghadapi Kolonial Belanda pada masa itu.


Dikatakan bahwa Mat Sisir berjuang dengan sendirinya tanpa membuat kelompok tertentu seperti pahlawan Aceh Selatan yang lainnya.


Beliau dengan semangat yang begitu berani menumpas letnan Belanda, menurut penuturan masyarakat mengenai Mat Sisir sendiri Dimasa penjajahan di tanah Kluet banyak sekali masyarakat di perbudak oleh kolonial Belanda, melihat perilaku Belanda semakin menjadi-jadi  Mat Sisir pun telah menyiapkan sebuah parang sebagai alat untuk membunuh letnan Belanda Dengan beralaskan untuk memotong daun talas mat sisir mengasah parangnya berulang kali agar parang itu nanti nya benar bisa menghabiskan letnan Belanda tersebut.


Tingkah laku yang aneh di perlihatkan Mat Sisir ini pun membuat masyarakat sekitar menimbulkan pertanyaan karena untuk memotong daun talas tidak seharusnya pisau tersebut di asah berulang kali.


Setelah itu, hari yang dinantikan pun telah tiba pada saat warga di panggil untuk menyerahkan sebagian upeti atau pajak terhadap letnan Yanderhokf, Mat Sisir hanya membawa sebelah parang yang sudah dipersiapkan di balik kain sarung yang menutupi tubuh nya, tanpa pikir panjang Mat Sisir mengeluarkan parang yang sudah diasah dan membunuh letnan kolonel Belanda Yanderhokf setelah kejadian tersebut Mat Sisir pun di tembak di tempat pada saat menemui ajalnya Mat Sisir jatuh dan Syahid dalam keadaan sujud 


Setelah kejadian tersebut Mat Sisir dimakamkan di Lawe Sawah beliau gugur pada tahun 1922. Jarak tempuh dari Tapaktuan ke Makam Pahlawan Mat Sisir ini kira - kira sekitar 1 jam 8 mnt (47,8 km)


Dikatakan bahwa tahun kelahiran beliau tidak diketahui karena hanya masyarakat biasa yang nekad Mengusir penjajah Belanda dari tanah Kluet. 


Setelah kejadian tersebut Panglimo Rajo Lelo melakukan musyawarah pada saat itu, Wantaser diangkat menjadi Panglimo Rajo ke IV ( empat ) menggantikan Abang Beliau Abdul Malik, yaitu Panglimo Rajo Lelo III ( tiga ).


Pada tahun 1926 melitus lah perang kelulum di Kampung Sapik, Kecamatan Kluet Timur, di bawah pimpinan Panglimo Rajo Lelo IV.


Adapun keturunan beliau berjumlah laki-laki  dua orang dan perempuan satu orang dimana antaranya Nyak Mukmin, Timah Mani ( perempuan), dan Sabil Iman. Sabil Iman sendiri lahir di dalam penjara dimana masa itu Istri beliau dimasukkan kedalam penjara sebagai akibat karena Mat Sisir telah membunuh letnan Yanderhokf pada saat itu istri beliau tengah hamil lalu di bawa oleh letnan lainnya  sebagai jaminan karena suaminya telah membunuh letnan kolonel Belanda tersebut. 


Lahir lah Sabil Iman tersebut di dalam penjara, setelah begitu lahir lalu letnan Belanda melepaskan istri Beliau.


Salah satu tokoh masyarakat Jamalul Hakim mengatakan bahwa "Banyak pesan yang bisa kita gali dari kisah pahlawan yang begitu besar bagi negeri ini semangat dan juga keberanian rakyat Aceh untuk berontak dan melawan penjajah dari Aceh khususnya di tanah Kluet, Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu menghargai jasa para Pahlawan harapan kami pemerintah memperhatikan kuburan ini, setara dengan pahlawan yang lainnya agar kubur Mat Sisir ini bisa kita lihat sampai anak cucu kita nanti." Ujar nya

Baca jugaMakam Tokoh Persia Bergelar Haji Pertama Asia Tenggara Ditemukan di Aceh Utara

Dikatakan bahwa pada saat beliau meninggal dunia tempat kuburan beliau mengeluarkan cahaya.

Baca juga|Sambut Hari Bhayangkara Ke 79 Kapolres Bireuen Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Geulumpajg Payong

Begitu luar biasa para pejuang untuk mempertahankan Indonesia sampai harus nyawa sebagai taruhannya, kita harus ingat kisah pahlawan untuk mempertahankan tanah NKRI ini dari tangan penjajah sejarah jangan dilupakan, ingat sejarah ingat para pahlawan memperjuangkan negeri ini dari tangan kolonial Belanda pada masa itu.



Kisah perjuangan Mat Sisir walaupun beliau adalah sebagai masyarakat biasa yang begitu luar biasa semangat beliau untuk melawan penjajah Belanda pada masa itu harus di apresiasi serta diberikan penghargaan terhadap beliau karena melawan Belanda dengan senjata hanya pisau yang di asahnya berhari-hari untuk menumpas letnan kolonel Yanderhokf dengan sendiri beliau walaupun pada akhirnya beliau meninggal di tangan kolonel.


Dari kejadian tersebut harapan masyarakat  Lawe Sawah adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat agar di perhatikan juga walaupun tidak seperti makam Rajo Lelo maupun Tengku Cut Ali, harapan dari masyarakat membuat pagar agar hewan yang lainnya tidak bisa masuk kedalam kuburan tersebut.

______________________________________________



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keluarga Polisi Gelar Gerakan 1000 Lilin di Mapoldasu, Minta Kapolri Ungkap Status Iptu Tomi Semuel Marbun

  Gerakan 1000 Lilin di Mapolda Sumut. Aksi ini dilakukan keluarga polisi dan simpatisan masyarakat yang tergabung untuk meminta Presiden RI...