LTN, Langsa| Ruang aula Mess PTPN IV Regional VI yang biasanya sunyi, pagi itu berubah menjadi pusat semangat dan konsentrasi. 125 wartawan dari berbagai media dan organisasi berkumpul, bukan untuk sekadar berbincang profesi, tetapi menyiapkan diri menghadapi tahapan penting dalam dunia jurnalistik: Uji Kompetensi Wartawan (UKW).pada kamis 26/06/2025
Di bawah tema “Strategi Menghadapi Uji Kompetensi Wartawan”, pelatihan yang digelar Persatuan Wartawan Langsa (Perwal) ini menjadi ruang belajar, refleksi, sekaligus penguatan mental para jurnalis yang akan memasuki gerbang uji profesionalisme.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Tgk. Syahrul M, TA, menandakan bahwa perjalanan kompetensi ini dimulai dengan niat suci dan integritas. Ketua Panitia yang juga Ketua Perwal, Chaidir Toweren, SE, KJE, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan jurnalis, agar tidak hanya mahir menulis, tetapi juga kuat dalam prinsip dan kode etik.
“UKW bukan sekadar formalitas. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa wartawan harus bertanggung jawab pada profesinya, pada publik, dan pada kebenaran,” ujarnya dengan penuh tekad.
Pernyataan ini diamini oleh Region Head PTPN IV Regional 6, Syahriadi Siregar, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara korporasi dan media. “Media adalah jantung informasi masyarakat. Wartawan harus punya kompetensi agar tak sekadar cepat, tapi juga akurat dan bertanggung jawab,” katanya.
Plh Asisten I Pemko Langsa, Siti Zuriah, SH, membuka acara dengan harapan bahwa kegiatan ini mampu melahirkan wartawan-wartawan yang tidak hanya berkompeten di atas kertas, tetapi menjadi garda terdepan melawan hoaks dan informasi menyesatkan.
Membedah Profesi, Menempa Diri
Materi pertama disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Langsa, Muzammil, SSTP, MSP, yang menyoroti pentingnya jurnalisme berperspektif publik, serta kemampuan memahami regulasi dan dinamika informasi digital.
Materi kedua diisi oleh perwakilan Ketua PWI Langsa, Ray Iskandar, yang berbicara tentang etika jurnalistik dan posisi wartawan sebagai penyalur informasi yang harus berimbang dan kredibel.
Namun, puncak dari pelatihan ini adalah sesi strategi UKW bersama Mahmud Marhaba, S.Pd, M.I.Kom – seorang penguji nasional yang sudah malang melintang di dunia kompetensi jurnalistik.
Dalam suasana santai namun tegas, Mahmud menyajikan empat materi utama yang menjadi titik tumpu dalam UKW: hukum jurnalistik dan kode etik, rencana liputan, strategi wawancara, dan menulis berita pendek berkualitas.
“Wartawan yang andal bukan hanya bisa menulis. Ia harus tahu kapan harus bertanya, apa yang tidak boleh ditulis, dan bagaimana menggali kebenaran tanpa melukai narasumber atau publik,” tegas Mahmud dalam salah satu sesi yang membuat peserta tercenung dan antusias sekaligus.
Lebih dari Sekadar Pelatihan
Di akhir kegiatan, peserta menerima sertifikat dan piagam penilaian dari para pemateri dan penguji. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah semangat baru yang tumbuh di benak mereka bahwa menjadi wartawan bukan hanya soal mengejar berita, tetapi juga tentang menjaga nilai, etika, dan kebenaran.
“Bagi saya, ini bukan hanya pelatihan, tapi pemurnian profesi,” ujar salah satu peserta dari media lokal, dengan mata yang menyala.
Turut hadir dan memberi semangat adalah para tokoh penting seperti Syahriadi Siregar dari PTPN IV, Siti Zuriah dari Pemko Langsa, Muzammil dari Kominfo, Humas PTPN IV M. Febriansyah, serta para staf dan tamu undangan lainnya.
Dengan pelatihan ini, Langsa bukan hanya menjadi tuan rumah pelatihan jurnalistik, tapi juga rumah bagi lahirnya jurnalis-jurnalis kompeten, berintegritas, dan siap mengawal demokrasi lewat karya jurnalistik yang bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar